
Jakarta, 17 Mei 2025 – Pemerintah Kota Samarinda aktif menjajaki kerja sama dengan Provinsi Anhui, Tiongkok, guna menarik investasi di sektor industri ramah lingkungan. Kunjungan delegasi Kadin Anhui ke Balai Kota Samarinda menjadi langkah awal, dengan rencana kunjungan balasan Wali Kota Andi Harun ke Hefei pertengahan tahun ini.
“Ini bagian dari diplomasi kota. Kami ingin membuka jalan bagi investasi yang relevan dengan potensi daerah dan kebutuhan masa depan,” ujar Andi Harun. Beberapa sektor yang dibahas meliputi pengolahan limbah sawit menjadi biodiesel, biogas, PLTSa, serta pendirian pabrik perakitan crane pelabuhan.
Untuk mendukung proyek tersebut, Pemkot Samarinda menyiapkan kawasan Palaran sebagai zona industri, sesuai RTRW. Jika lahan pemerintah tak mencukupi, skema kemitraan dengan pemilik swasta lokal akan dioptimalkan.
Pendekatan kerja sama dirancang fleksibel, baik melalui skema pemerintah-ke-pemerintah (G2G) maupun bisnis-ke-bisnis (B2B). Menariknya, Andi Harun menegaskan bahwa kunjungannya ke Tiongkok tidak akan menggunakan APBD.
“Kami ingin efisien. Keberangkatan delegasi tidak pakai APBD. Cukup izin dari Presiden, dan pengusaha bisa menanggung biayanya sendiri,” jelasnya.
Anhui menilai Samarinda sebagai lokasi potensial untuk pengembangan industri energi bersih di Kalimantan, dengan teknologi pengolahan sampah hingga 1.000 ton/hari dan konversi limbah sawit menjadi biodiesel. Selain itu, Pemkot juga sedang menjajaki kerja sama dengan investor Malaysia untuk proyek PLTSa.
“Lebih baik kerja sama dilakukan antara pelaku usaha. Pemerintah hanya mendorong dan memfasilitasi. Bahkan kalau bisa, ini melahirkan pengusaha baru dari Samarinda. Itu yang kita harapkan,” pungkas Andi Harun. (Redaksi)