Mendorong Keberlanjutan, KAI Investasikan Rp8,1 Miliar untuk Kesejahteraan Sosial

Jakarta, 11 Mei 2025 – Dalam upaya memperkuat perannya sebagai agen pembangunan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyalurkan dana sebesar Rp8,1 miliar untuk mendukung program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dana ini dialokasikan sepanjang Januari hingga April 2025, dan menyasar berbagai program sosial, kesehatan, pendidikan, lingkungan, serta penguatan ekonomi mikro di berbagai wilayah operasional.

Melalui program ini, KAI menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar jargon, melainkan komitmen jangka panjang yang diintegrasikan ke dalam strategi bisnis. EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji menegaskan bahwa TJSL adalah bagian dari upaya korporasi dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.

“Sebesar Rp5.153.280.784 dari total dana tersebut digunakan untuk program bina lingkungan, termasuk di dalamnya berbagai inisiatif unggulan seperti KAI Quick Respon yang hadir tanggap dalam situasi darurat bencana dan krisis sosial. Melalui program ini, KAI hadir sebagai garda terdepan dalam membantu masyarakat terdampak,” jelas Agus.

Program kesehatan seperti KAI Sehat Sejahtera menjadi pilar dalam mendekatkan layanan medis kepada masyarakat terpencil melalui fasilitas Rail Clinic, penyuluhan kesehatan, dan pembangunan infrastruktur sanitasi. Untuk pendidikan, KAI mengembangkan KAI EduFriend, mendampingi anak-anak di sekitar rel agar memiliki akses belajar yang lebih baik.

Dalam aspek keselamatan dan kesetaraan, KAI secara aktif mengedukasi masyarakat melalui kampanye keselamatan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan, mendukung SDG 5 dan 11. Kegiatan penghijauan dan pembentukan budaya ramah lingkungan juga gencar dilakukan lewat KAI Go Green dan BBL (Bersih-Bersih Lingkungan).

“Lingkungan hidup juga menjadi prioritas dengan hadirnya program KAI Go Green dan Bersih-Bersih Lingkungan (BBL). Aktivitas ini tidak hanya fokus pada penghijauan dan pengurangan emisi, namun juga pada pembentukan budaya ramah lingkungan di kalangan masyarakat dan Insan KAI,” tambah Agus.

Untuk memperkuat ekonomi lokal, KAI menyalurkan lebih dari Rp2,2 miliar melalui Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK), lengkap dengan pembinaan dan akses pemasaran. Program ini menjadi sarana penting untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.

“Tak kalah penting, dukungan terhadap ekonomi kerakyatan diwujudkan melalui penyaluran Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) sebesar Rp2.278.307.549. Inisiatif ini mencakup pendampingan, pembiayaan, dan pembukaan akses pasar bagi UMK binaan KAI,” tukas Agus.

Dengan hadirnya MiKA (Mitra KAI) dan subprogram seperti MiKA Hasanah hingga MiKA Creative Space, KAI menciptakan ekosistem yang mendukung tumbuhnya usaha mikro berkelanjutan.

“Lewat berbagai inisiatif TJSL, KAI ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia jasa transportasi, tetapi juga sebagai mitra pembangunan nasional. Kami percaya bahwa keberlanjutan hanya dapat tercapai jika masyarakat sekitar ikut tumbuh bersama kami,” ujar Raden Agus. (Redaksi)

Related Posts

Kick Off Sudirman Gateway: Kajian Strategis untuk Pengembangan Kawasan Transportasi yang Terintegrasi dan Bernilai Tambah

Jakarta, 14 Mei 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggelar Kick Off Meeting bertajuk “Sudirman Gateway: Transit Oriented Development (TOD) Project Preparation for Viable Private Investment” pada Rabu, 14…

KAI dan Deutsche Bahn Jalin Kolaborasi Strategis Dukung Transformasi Hijau dan Digital Sektor Perkeretaapian Indonesia

Jakarta, 14 Mei 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Deutsche Bahn (DB) operator kereta api nasional Jerman, dalam upaya memperkuat transformasi sektor…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *