admin
Jakarta, 1 Mei 2025 — LRT Jabodebek kembali membuktikan dirinya sebagai pionir transportasi ramah lingkungan dengan mencatatkan emisi terendah di antara moda darat lainnya. Capaian ini menjadikan LRT Jabodebek bukan hanya sarana mobilitas, tetapi juga motor perubahan menuju kehidupan kota yang lebih bersih.
Data terbaru menunjukkan bahwa emisi LRT Jabodebek hanya 15 gram CO₂e per penumpang per kilometer. Angka ini lebih rendah dibandingkan mobil konvensional 1000–2000cc (31 gram), motor kecil (37 gram), hingga mobil listrik sekalipun (33 gram). Perhitungan ini menggunakan dasar emisi listrik sistem Jamali dari Statistik PLN 2023.
Anne Purba, Vice President Public Relations KAI, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan bagian dari strategi besar KAI Group dalam membangun transportasi berkelanjutan.
“LRT Jabodebek menjadi simbol transformasi mobilitas urban yang mendukung kualitas udara lebih bersih dan kehidupan kota yang lebih sehat,” jelas Anne.
Penggunaan sistem listrik dengan TPSS dan Third Rail memungkinkan kereta beroperasi tanpa menghasilkan emisi langsung. Energi yang digunakan berasal dari listrik PLN yang dikonversi dengan efisien, mendukung operasional, keamanan, hingga sistem sinyal.
Puncaknya, pada Hari Transportasi Nasional 2025, LRT Jabodebek mencatat rekor melayani 103.582 penumpang.
“Lonjakan ini memperlihatkan pergeseran besar dalam pola mobilitas masyarakat. Mereka kini sadar bahwa transportasi publik adalah solusi masa depan—lebih bersih, lebih efisien, dan lebih bertanggung jawab secara lingkungan,” ujar Anne.
Dukungan penelitian Ametis Institute turut memperkuat posisi LRT Jabodebek sebagai solusi rendah emisi yang relevan dengan gaya hidup masa kini.
“Pilihan Anda naik LRT bukan hanya soal bepergian, tetapi juga kontribusi nyata untuk menyelamatkan masa depan bumi,” tutup Anne.
