admin
Jakarta, 8 Mei 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk memperkuat peranannya sebagai penyedia layanan transportasi publik yang terjangkau dan logistik nasional yang efisien. Salah satu bentuk komitmen ini adalah pemanfaatan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang transparan dan bertanggung jawab demi mendukung pelayanan kepada masyarakat.
“Selama periode Januari hingga April 2025, KAI telah merealisasikan penggunaan BBM subsidi sebesar 68.142 kiloliter, atau sekitar 32,48 persen dari total kuota tahunan yang ditetapkan sebesar 209.809 kiloliter. BBM ini digunakan untuk mendukung layanan kereta penumpang, barang, dan logistik dengan prinsip efisiensi tinggi dan pelaporan yang transparan. Seluruh penggunaan dilakukan dalam sistem yang terintegrasi dengan pengawasan internal dan eksternal sebagai bentuk kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG),” ungkap Vice President Public Relations KAI Anne Purba.
Keberhasilan kebijakan subsidi ini terlihat pada peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang yang dilayani KAI. Hingga akhir April 2025, KAI telah melayani 17.709.671 pelanggan, yang menunjukkan kenaikan 5,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Dari total tersebut, 13.062.228 pelanggan atau 73,74 persen merupakan pengguna kereta api ekonomi dengan tarif yang lebih terjangkau. Ini terdiri atas 10.568.904 penumpang KA jarak jauh ekonomi dan 2.493.324 penumpang KA ekonomi lokal. Layanan KA ekonomi ini merupakan bagian dari kebijakan subsidi publik melalui skema Public Service Obligation (PSO) yang diselenggarakan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan,” tambah Anne.
Anne juga menjelaskan bahwa subsidi BBM memiliki peran penting dalam menjaga tarif tetap terjangkau, memungkinkan masyarakat dari berbagai lapisan untuk tetap menikmati layanan angkutan umum berkualitas.
“Kebijakan subsidi yang dikelola secara bertanggung jawab dan profesional memungkinkan aksesibilitas yang lebih merata di berbagai daerah, serta mendukung pergerakan masyarakat lintas provinsi dengan biaya yang terjangkau,” tukas Anne.
Selain sektor penumpang, subsidi BBM juga memberikan kontribusi besar terhadap sektor logistik, di mana KAI mencatatkan peningkatan volume angkutan barang yang sangat signifikan. Peningkatan ini menjadi bukti bahwa subsidi mendukung distribusi barang-barang vital di seluruh Indonesia.
“Selama empat bulan pertama tahun 2025, KAI mencatatkan volume angkutan barang sebesar 21.601.203 ton, meningkat tiga persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Komoditas batu bara masih menjadi penyumbang utama dengan porsi lebih dari 83 persen, setara 17.945.049 ton, yang sebagian besar didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik di Pulau Jawa dan Bali,” jelas Anne.
Sektor angkutan barang retail juga mengalami perkembangan yang positif, dengan volume angkutan meningkat 17 persen, menunjukkan bahwa layanan logistik berbasis rel semakin dipercaya oleh sektor UMKM dan industri kecil.
“KAI memandang bahwa kepercayaan masyarakat, baik sebagai pengguna layanan penumpang maupun mitra logistik, adalah hasil dari komitmen berkelanjutan dalam menjaga integritas perusahaan. Dalam hal ini, pemanfaatan BBM subsidi bukan sekadar mencatat angka realisasi, tetapi merupakan amanah yang dikelola dengan akuntabilitas tinggi agar memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat,” tutup Anne. (Redaksi)
