
Jakarta, 6 Mei 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) melaporkan adanya kenaikan yang signifikan dalam sektor angkutan barang, khususnya angkutan retail. Dari Januari hingga April 2025, KAI mencatatkan sebanyak 77.859 pelanggan pada layanan angkutan retail, mengalami peningkatan sebesar 17% dibandingkan dengan jumlah pelanggan yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu, yakni 66.654 pelanggan.
Pertumbuhan ini juga terlihat pada data bulanan. Pada bulan April 2025, tercatat sebanyak 17.315 pelanggan yang memanfaatkan layanan angkutan retail, lebih tinggi dibandingkan dengan 13.275 pelanggan pada April 2024. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin mempercayakan kebutuhan logistik mereka kepada kereta api.
Anne Purba, Vice President Public Relations KAI, menyatakan bahwa peningkatan tersebut merupakan indikator kuat bahwa kereta api telah menjadi alternatif yang efisien, cepat, dan terjangkau, terutama bagi pelaku UMKM dan kebutuhan logistik skala kecil dan menengah.
“Angkutan retail menjadi solusi logistik masyarakat dan pelaku UMKM yang membutuhkan pengiriman barang secara fleksibel dan terjangkau. Ini bukti bahwa kereta api tidak hanya melayani korporasi besar, tetapi juga mendukung mobilitas logistik rakyat,” ujar Anne.
Layanan angkutan retail KAI memberikan kemudahan dalam distribusi berbagai jenis barang, dari produk pertanian hingga kebutuhan rumah tangga dan paket usaha kecil. Pelanggan hanya perlu datang ke stasiun tertentu, menyerahkan barang, dan memanfaatkan jaringan kereta api yang sudah ada untuk pengiriman barang.
Upaya KAI untuk meningkatkan layanan ini melibatkan pengembangan sistem logistik yang lebih adaptif, seperti digitalisasi layanan pemesanan dan peningkatan fasilitas di stasiun. Integrasi dengan mitra logistik lokal juga menjadi faktor pendukung yang mempercepat pertumbuhan sektor ini.
“Dengan model layanan yang lebih inklusif, kami berharap masyarakat di daerah-daerah, khususnya luar Jawa, semakin mudah mengakses pengiriman barang tanpa harus bergantung pada moda darat yang lebih mahal dan terbatas,” tambah Anne.
Layanan angkutan retail ini juga memberikan dampak positif bagi UMKM dengan memberikan akses distribusi barang yang lebih terjangkau dan fleksibel. Hal ini membuka peluang bagi UMKM untuk memperluas pasar mereka ke berbagai daerah tanpa harus mengeluarkan biaya yang tinggi.
Secara keseluruhan, KAI terus menunjukkan peningkatan yang stabil dalam sektor angkutan barang. Pada periode Januari–April 2025, KAI berhasil mengangkut total 21.601.203 ton barang, meningkat 3% dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat 21.012.853 ton.
Komoditas batu bara tetap menjadi yang dominan, dengan porsi mencapai 83,07% dari total angkutan barang yang ada, yakni 17.945.049 ton. Anne Purba menjelaskan, “Batu bara yang kami distribusikan sebagian besar dialokasikan untuk kebutuhan pembangkit listrik di Pulau Jawa dan Bali. Ini merupakan kontribusi nyata KAI dalam menjaga pasokan energi nasional agar tetap andal dan berkelanjutan.”
Namun, tak hanya batu bara yang mengalami peningkatan. Komoditas pupuk juga mencatatkan kenaikan signifikan, dengan lonjakan 155% pada April 2025. Pada bulan tersebut, KAI berhasil mendistribusikan 9.120 ton pupuk, dibandingkan hanya 3.570 ton pada tahun sebelumnya.
KAI berencana untuk terus memperluas jangkauan layanan angkutan retail dengan membuka lebih banyak stasiun layanan dan terus meningkatkan kualitas pengiriman barang. Dengan harga yang bersaing, ketepatan waktu, dan tingkat keamanan yang tinggi, KAI yakin layanan angkutan retail ini akan semakin berkembang.
“Angkutan retail adalah bukti nyata bahwa kereta api hadir untuk semua. Kami percaya, semakin inklusif layanan logistik, semakin cepat pula pertumbuhan ekonomi masyarakat dari akar rumput,” tutup Anne. (Redaksi)