LRT Jabodebek Terdepan dalam Efisiensi Emisi, Solusi Transportasi Hijau Masa Kini

Jakarta, 1 Mei 2025 — Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan, LRT Jabodebek hadir sebagai jawaban atas kebutuhan transportasi publik yang ramah lingkungan. Moda ini kembali mencuri perhatian dengan mencatatkan jejak karbon paling rendah di antara semua moda transportasi darat di Indonesia, menegaskan posisinya sebagai pelopor mobilitas berkelanjutan.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan bahwa pencapaian ini sejalan dengan visi besar KAI Group dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang tidak hanya efisien tetapi juga berorientasi pada pelestarian lingkungan.

“LRT Jabodebek menjadi simbol transformasi mobilitas urban yang mendukung kualitas udara lebih bersih dan kehidupan kota yang lebih sehat,” ungkap Anne.

Berdasarkan penghitungan emisi karbon terbaru, LRT Jabodebek hanya menghasilkan 15 gram CO₂e per penumpang per kilometer. Angka ini jauh di bawah moda lainnya seperti mobil konvensional 1000–2000cc (31 gram CO₂e), motor <250cc (37 gram CO₂e), hingga mobil listrik 50–100 kWh (33 gram CO₂e).

“Semakin banyak masyarakat beralih ke LRT Jabodebek, semakin kecil jejak karbon kolektif kita. Ini langkah nyata menuju Indonesia yang lebih hijau,” tambah Anne.

Rendahnya emisi ini tak lepas dari penggunaan sistem kelistrikan modern berbasis dua komponen utama: Traction Power Supply Substation (TPSS) dan Third Rail. Sistem ini memungkinkan pengoperasian kereta bebas emisi langsung, dengan energi dari PLN yang telah diubah secara efisien untuk kebutuhan operasional dan keamanan.

Relevansi LRT Jabodebek sebagai moda masa depan semakin diperkuat saat Hari Transportasi Nasional 24 April 2025 lalu. Pada hari tersebut, rekor tercipta dengan 103.582 penumpang dilayani dalam satu hari, menunjukkan lonjakan kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi modern.

“Lonjakan ini memperlihatkan pergeseran besar dalam pola mobilitas masyarakat. Mereka kini sadar bahwa transportasi publik adalah solusi masa depan—lebih bersih, lebih efisien, dan lebih bertanggung jawab secara lingkungan,” ujar Anne.

Sejalan dengan temuan Ametis Institute 2024, LRT Jabodebek tidak hanya menjadi alat mobilitas, tetapi juga cerminan gaya hidup baru yang lebih bertanggung jawab. 

“Pilihan Anda naik LRT bukan hanya soal bepergian, tetapi juga kontribusi nyata untuk menyelamatkan masa depan bumi,” tutup Anne. (Redaksi)

 

Related Posts

KAI Angkut 21,6 Juta Ton Barang hingga April 2025, Didominasi Batu Bara untuk Energi Nasional

Jakarta, 2 Mei 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan kinerja positif pada layanan angkutan barang selama periode Januari hingga April 2025. Secara kumulatif, KAI telah mengangkut 21.601.203 ton…

107 Tahun Stasiun Manggarai: Warisan Sejarah yang Menjadi Pusat Mobilitas Urban Modern

Jakarta, 2 Mei 2025 – Tanggal 1 Mei 2025 kemarin menandai tonggak bersejarah bagi dunia perkeretaapian nasional. Genap 107 tahun Stasiun Manggarai melayani masyarakat sejak resmi beroperasi pada 1 Mei…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *