Instruksi Gubernur DKI Dorong Lonjakan Pengguna Transportasi Umum KAI Group

Jakarta, 1 Mei 2025 – Kebijakan baru yang diwajibkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yakni Instruksi Gubernur Nomor 6 Tahun 2025, telah membuahkan hasil yang positif dalam meningkatkan penggunaan angkutan umum di ibu kota. Kebijakan yang mengharuskan para aparatur sipil negara (ASN) untuk menggunakan transportasi publik pada setiap hari Rabu ini langsung berdampak pada lonjakan penumpang, terutama di layanan transportasi yang dikelola oleh KAI Group.

Pada hari pertama kebijakan ini diberlakukan, LRT Jabodebek mencatatkan rekor baru dengan 104.468 penumpang dalam sehari, melebihi rekor sebelumnya yang tercatat pada Hari Transportasi Nasional 24 April 2025, yang hanya mencatat 103.582 penumpang. Pencapaian luar biasa ini menunjukkan hasil dari kebijakan Pemprov DKI yang menggenjot penggunaan transportasi publik oleh ASN.

“Ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah pengguna bukanlah fenomena sesaat, melainkan bagian dari tren positif yang sedang tumbuh. Ketika kebijakan yang tepat bertemu dengan layanan publik yang siap, dampaknya langsung terasa di lapangan,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba.

Anne juga menyatakan bahwa pencapaian ini bukan sekadar rekor, tetapi juga menandakan bahwa ASN DKI Jakarta semakin terbuka untuk beralih ke transportasi umum yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

“Kami mengapresiasi langkah progresif dari Pemprov DKI Jakarta dan siap mendukung keberlanjutan kebijakan ini dengan layanan yang andal dan nyaman,” kata Anne.

Selain LRT Jabodebek, layanan Commuter Line Jabodetabek juga turut mencatatkan peningkatan yang signifikan, dengan total 1.100.498 pengguna pada hari yang sama, atau naik 8,33 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang hanya mencapai 1.015.878 pengguna. Sementara itu, Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta mengalami lonjakan sebesar 17,11 persen, mencapai 7.445 pengguna, lebih tinggi dibandingkan dengan 6.357 pengguna pada pekan sebelumnya.

Kereta lokal yang dikelola KAI Commuter di wilayah Jakarta juga menunjukkan hasil positif, dengan 12.547 pengguna pada 30 April 2025, meningkat 30,63 persen dibandingkan dengan 9.605 pengguna pada Rabu sebelumnya.

Di stasiun-stasiun utama KAI Group seperti Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Manggarai, lonjakan jumlah pengguna sangat terlihat. Stasiun Tanah Abang melayani 49.720 pengguna gate in dan 47.811 pengguna gate out, sedangkan Stasiun Manggarai melayani 17.174 pengguna gate in dan 16.642 pengguna gate out. Jumlah pengguna transit di Stasiun Manggarai mencapai 170.281 orang, sementara Stasiun Tanah Abang tercatat 124.583 orang.

Stasiun Sudirman, yang terhubung langsung dengan LRT Dukuh Atas BNI, juga mencatatkan volume trafik yang tinggi, dengan 39.928 pengguna gate in dan 41.680 pengguna gate out. Stasiun Dukuh Atas BNI mencatatkan 15.369 pengguna naik dan 12.694 turun. Angka-angka ini menunjukkan tingginya integrasi antar moda transportasi yang semakin mempermudah mobilitas warga Jakarta.

Selain itu, Stasiun Juanda tercatat melayani 29.237 pengguna gate in dan 29.454 gate out, yang menunjukkan tingginya intensitas penggunaan moda transportasi yang terintegrasi.

Dengan instruksi yang mewajibkan ASN Pemprov DKI Jakarta menggunakan moda transportasi umum pada hari Rabu, kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi kemacetan tetapi juga untuk menurunkan tingkat polusi udara di Jakarta.

“Dengan terhubungnya layanan LRT, Commuter Line, dan transportasi lainnya, masyarakat kini punya lebih banyak opsi mobilitas yang terintegrasi. Kami percaya, perubahan kebiasaan ini akan mendorong Jakarta menjadi kota yang lebih sehat dan lebih bergerak,” ujar Anne.

KAI Group, sebagai pengelola transportasi publik di wilayah padat seperti Jabodetabek, terus berupaya meningkatkan kualitas layanan melalui peningkatan ketepatan waktu, pengoptimalan frekuensi perjalanan, dan integrasi antarmoda.

Selain mendukung mobilitas ASN, KAI Group melihat kebijakan ini sebagai langkah penting menuju gerakan kolektif dalam menciptakan transportasi yang berkelanjutan. Semakin banyak masyarakat yang beralih ke transportasi umum, semakin besar pula kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dan efisiensi energi.

KAI Group juga bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dan berbagai pihak terkait lainnya untuk memastikan kelancaran operasional pada setiap hari Rabu ASN. Peningkatan kualitas layanan dan respons cepat terhadap gangguan akan terus menjadi fokus utama.

“Ini bukan soal angka semata. Ini tentang perubahan budaya. Budaya berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi publik, dan kami bangga menjadi bagian dari perubahan ini,” tutup Anne.

KAI berharap kebijakan ini dapat memberikan dampak positif yang lebih luas, baik dari segi mobilitas, kualitas udara, hingga produktivitas masyarakat urban di Jakarta. Jika diterapkan dengan konsisten, Jakarta bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam hal transformasi transportasi. (Redaksi)

 

Related Posts

CEO Talks FIA UI: Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo Bagikan Strategi Inovasi Pelayanan Publik yang Berkelanjutan

Jakarta, 6 Mei 2025 – Dalam dunia pelayanan publik yang terus bergerak dinamis, kepemimpinan yang inovatif tidak lagi menjadi nilai tambah, melainkan kebutuhan utama. Hal inilah yang ditegaskan oleh Direktur…

KAI Catat Peningkatan 17% pada Layanan Angkutan Retail hingga April 2025

Kontribusi Nyata Kereta Api dalam Mempermudah Distribusi Barang Masyarakat dan UMKM Jakarta, 6 Mei 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan tren positif pada lini angkutan barang, khususnya…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *