
Jakarta – Sebagai salah satu destinasi wisata utama, Yogyakarta menjadi pusat perhatian BSI dalam mengembangkan ekosistem pasar halal. Program ini tidak hanya mengoptimalkan potensi pasar tradisional tetapi juga mendukung pengembangan pariwisata lokal yang berbasis syariah.
Anton Sukarna menegaskan pentingnya peran Yogyakarta sebagai bagian dari strategi BSI, “Pasar menjadi salah satu pusat ekonomi daerah untuk mendorong peningkatan ekonomi. Pasar Beringharjo, Yogyakarta menjadi yang pertama sebagai wujud ekosistem pasar.”
Dengan integrasi pasar tradisional ke dalam ekosistem halal, Yogyakarta dapat menarik lebih banyak wisatawan yang tertarik pada nilai-nilai budaya dan ekonomi syariah. Selain itu, layanan digital seperti QRIS dan EDC memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk bertransaksi dengan cepat dan aman.
Program ini juga menguatkan konektivitas antara pedagang pasar dan pelaku pariwisata. Pengembangan investasi emas menjadi bagian dari strategi BSI untuk mendukung keberlanjutan usaha pedagang, sekaligus menarik perhatian wisatawan pada potensi ekonomi lokal.
Inovasi ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi pedagang pasar tetapi juga memperkuat daya tarik Yogyakarta sebagai destinasi wisata berbasis syariah. Dengan total merchant QRIS sebanyak 21.000, kota ini menjadi contoh nyata bagaimana ekonomi lokal dapat bersinergi dengan industri pariwisata.
BSI terus menjadikan Yogyakarta sebagai pusat pengembangan ekonomi halal yang tidak hanya mendukung pelaku UMKM tetapi juga memperkuat posisi kota ini dalam peta pariwisata nasional. (jakarta)