Kemenag dan Kedubes Amerika Teken Kerja Sama Bidang Pendidikan

6 Januari 2025 – Dengan visi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempromosikan pertukaran budaya, Kementerian Agama bersama Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia telah menandatangani perjanjian kerja sama dalam program beasiswa Fulbright yang dikelola oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF). Pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk mendukung pelaksanaan program ini, sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat kerja sama pendidikan dan budaya antara kedua negara.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir di Gedung Kementerian Agama, Jakarta. “Intinya antara lain adalah akan diberikan kesempatan kepada santri-santriwati, mahasiswa yang berada dalam lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia untuk mendapatkan beasiswa Fulbright ke Amerika, tentunya yang memenuhi syarat,” ujar Nasaruddin Umar seperti yang dikutip Antara.

Program Fulbright adalah program pertukaran akademik utama Amerika Serikat yang telah beroperasi sejak 1947 dengan program aktif di lebih dari 160 negara. Kerja sama antara Amerika Serikat dan Indonesia dalam program ini telah berlangsung sejak 1952, dengan AMINEF sebagai komisi Fulbright di Indonesia sejak 1992.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pendidikan dan mempromosikan pertukaran budaya antara kedua negara. Kerja sama tersebut juga mencakup penempatan tenaga pengajar native speaker dari Amerika Serikat untuk mengajar bahasa Inggris di madrasah dan pondok pesantren, serta peluang bagi dosen-dosen untuk melakukan penelitian atau mengambil posisi sebagai visiting scholar di Amerika Serikat di bawah sponsor Fulbright.

Selain itu, program ini juga mencakup riset bersama antara akademisi Amerika dan Indonesia, terutama di kalangan akademisi Muslim. Nasaruddin Umar menambahkan, “Kemudian juga dimungkinkan kalau ada alumni Fulbright nanti datang ke Indonesia itu bisa berkunjung ke pondok pesantren dan memberikan pencerahan, memberikan informasi terutama untuk mengajarkan bahasa Inggris.”

Selain itu, peluang untuk mengirim dosen-dosen untuk melakukan penelitian di Amerika Serikat atau mengambil posisi sebagai visiting scholar di bawah sponsor Fulbright juga menjadi bagian dari kerja sama ini. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dan mendorong kolaborasi akademik internasional.

Lebih lanjut, kerja sama ini juga mencakup riset bersama antara akademisi Amerika dan Indonesia, khususnya di lingkungan akademisi Muslim. Penelitian bersama ini diharapkan dapat menghasilkan pengetahuan yang bermanfaat dan relevan bagi kedua negara.

“Kemudian juga dimungkinkan kalau ada alumni Fulbright nanti datang ke Indonesia itu bisa berkunjung ke pondok pesantren dan memberikan pencerahan, memberikan informasi terutama untuk mengajarkan bahasa Inggris,” kata Nasaruddin Umar. (redaksi)

Related Posts

Wasiat Paus Fransiskus untuk Gaza Sehari Sebelum Wafat

VATICAN – Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025). Sehari sebelum kepergiannya, saat muncul di hadapan ribuan umat Khatolik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus di Vatikan…

Trump Klaim Banyak Negara Minta Penurunan Tarif

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa banyak pemimpin dunia dan pemimpin bisnis meminta pemerintah AS untuk mengurangi tarif bea masuk. Pada 2 April, Donald Trump mengumumkan penerapan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *