admin
Jakarta, 14 Mei 2025 – Commuter Line semakin mengukuhkan peran vitalnya sebagai solusi utama transportasi umum di wilayah perkotaan. Dengan rata-rata volume pengguna harian mencapai lebih dari 1 juta orang di Jabodetabek, moda ini terbukti mampu menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat urban yang padat. Manager Public Relation KAI Commuter, Leza Arlan, mengungkapkan, “Sepanjang April 2025 ini, rata-rata volume pengguna pada hari kerja sebanyak 1.038.957 orang, sedangkan pada Mei ini rata-rata sebanyak 1.030.815 orang.” Angka ini terus meningkat seiring kebijakan wajib naik transportasi umum bagi ASN Jakarta, yang mendorong lonjakan volume pengguna hingga 1.105.533 orang pada 30 April lalu.
Leza menambahkan, Commuter Line tidak hanya efisien dan ramah lingkungan, tetapi juga menawarkan tarif terjangkau, yakni Rp 3.000 untuk 25 km pertama dan Rp 1.000 untuk setiap 10 km berikutnya. “KAI Commuter berharap Commuter Line dapat menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban sebagai alat transportasinya. Dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk mewujudkan ekosistem transportasi di Indonesia ini agar menjadi lebih baik lagi,” tutup Leza.
Keunggulan Commuter Line juga terletak pada integrasi antarmoda yang semakin mudah, baik dengan KA Jarak Jauh, LRT, MRT, maupun Bus Transjakarta. Contohnya di Stasiun Sudirman dan Cawang, penumpang dapat langsung melanjutkan perjalanan menggunakan LRT Jabodebek, MRT, atau bus tanpa hambatan. Rata-rata volume pengguna di Stasiun Sudirman kini mencapai 39 ribu orang naik dan 41 ribu turun per hari, sementara di Cawang mencapai 27-28 ribu orang.
Tren positif ini tak hanya terjadi di Jabodetabek, tetapi juga di wilayah lain seperti Yogyakarta, Surabaya, dan Merak yang mencatat pertumbuhan pengguna Commuter Line di atas 10 persen sepanjang 2025. Dengan kemudahan akses, jadwal teratur, dan fasilitas yang terus ditingkatkan, Commuter Line semakin menjadi pilihan utama masyarakat untuk perjalanan cepat, nyaman, dan bebas stres di tengah padatnya aktivitas perkotaan.
(Redaksi)
