
Jakarta, 23 April 2025 – Bank Syariah Indonesia (BSI) kembali menegaskan perannya sebagai pionir dalam pengembangan ekonomi syariah nasional dan global lewat penyelenggaraan Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025. Gelaran ini menjadi wujud nyata komitmen BSI dalam mendorong transformasi keuangan syariah sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
GIFS tahun ini mengusung tema “Transformative Islamic Finance as Catalyst for Growth”. Melalui forum ini, BSI berupaya menyatukan pandangan dan kekuatan lintas sektor demi menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia. Forum ini juga menjadi salah satu strategi memperkuat sinergi antara pelaku industri, regulator, dan akademisi.
Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo, menjelaskan pentingnya peran literasi dan kolaborasi global. “Penyelenggaraan literasi baik berskala nasional maupun global, menjadi salah satu faktor yang dilihat dalam menilai pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Dengan demikian, penyelenggaraan BSI GIFS yang tahun 2025 ini mengangkat tema utama ‘Transformative Islamic Finance as Catalyst for Growth’ menjadi sangat krusial, khususnya untuk mendorong posisi Indonesia lebih tinggi lagi di GIEI,” ujarnya.
Saat ini, Indonesia berada di peringkat ketiga dalam Global Islamic Economy Index (GIEI). Melalui GIFS 2025, BSI ingin mempercepat langkah Indonesia mengejar peringkat teratas dengan mendorong kolaborasi lintas negara dan institusi.
Menurut Banjaran, forum ini bukan hanya ajang wacana, tetapi titik awal gerakan nyata. “BSI GIFS 2025 diharapkan tidak hanya menjadi agenda diskusi dan literasi, namun dapat menginisiasi dan menegaskan gerakan bersama para pemangku kepentingan di sektor ekonomi dan keuangan syariah. Agar mampu untuk bersama-sama mendorong ekonomi dan keuangan syariah untuk merealisasikan Asta Cita demi Indonesia yang adil dan Makmur di masa depan,” katanya.
BSI turut memperkenalkan BEWIZE by BSI, platform digital terbaru untuk kemudahan transaksi korporasi dan institusi. Teknologi ini mengusung konsep single sign-on dan telah diperkuat dengan sistem keamanan dan teknologi global terkini. Fajar Ari Setiawan, Transaction Banking Group Head BSI, menyampaikan, “BEWIZE by BSI pun telah dilengkapi dengan Newest Global Sharia Banking Technology. Teknologi tersebut di antaranya Open Banking, technology stack dan security technology terkini, sehingga keamanan transaksi nasabah terjaga dengan baik,” jelasnya.
Forum ini juga akan menjadi panggung peluncuran Muslim Consumption Index (MCI), sebuah indikator baru untuk mengukur konsumsi masyarakat muslim. Banjaran menyatakan, “Peluncuran BSI MCI dalam event ini bertujuan agar produk ini dapat langsung menarik perhatian dan mendapatkan kredibilitas baik nasional maupun global. Sekaligus memperkuat posisi BSI sebagai pemimpin pemikiran (thought leader) di bidang ekonomi syariah global.”
Selain itu, nasabah prioritas BSI juga disuguhkan forum eksklusif BSI Wealth Insight yang membahas strategi pengelolaan kekayaan berbasis nilai-nilai syariah. Asri Natanegeri, Senior Vice President Wealth Management BSI, menyampaikan, “BSI menurutnya ingin memperkuat peran sebagai Sahabat Finansial, Sosial, dan Spiritual. BSI akan menghadirkan 4 sesi yang merepresentasikan pilar-pilar dalam Sharia Wealth Management. Pertama mengangkat tema Wealth Accumulation dan Wealth Protection, yang berfokus pada strategi membangun dan menjaga kekayaan melalui instrumen investasi syariah yang amanah dan terstruktur. Kedua akan membahas tentang kesiapan spiritual dan finansial dalam menjalankan ibadah haji dan umrah. Juga sesi lifestyle yang khusus membahas bagaimana menjalani mindful living.”
BSI juga menghadirkan pembicara ternama, seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Rosan Roeslani, Ian Goldin, dan Prof. Mehmet Asutay, untuk memperkuat diskusi strategis dalam menjadikan keuangan syariah sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi global. (Redaksi)