
Jakarta, 23 April 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) terus membuktikan bahwa kenyamanan dan keberlanjutan dapat berjalan seiring melalui inovasi teknologi digital. Sejak layanan face recognition diluncurkan pada 28 September 2022, lebih dari 11 juta pelanggan telah memanfaatkannya, sehingga KAI berhasil menghemat 26.381 rol kertas tiket senilai Rp395.709.000. “Melalui pengurangan penggunaan kertas, kami ikut berperan dalam pelestarian lingkungan sekaligus mengedukasi pelanggan bahwa kenyamanan dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan,” ujar Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.
Teknologi ini tidak hanya mengurangi limbah kertas, tetapi juga memberikan kemudahan bagi penumpang dalam proses boarding. Penumpang cukup melakukan pemindaian wajah di boarding gate tanpa perlu mencetak tiket fisik, sehingga perjalanan menjadi lebih praktis dan efisien. Pada awal 2025 saja, hampir satu juta pelanggan telah memanfaatkan layanan ini, menghemat 2.380 rol kertas dengan nilai efisiensi lebih dari Rp35 juta.
KAI juga menegaskan komitmennya terhadap keamanan data pelanggan. Sistem face recognition telah tersertifikasi ISO 27001 dan seluruh data disimpan di infrastruktur KAI, hanya digunakan untuk keperluan boarding, dan otomatis dihapus setelah satu tahun. “Kami berkomitmen menjaga privasi dan keamanan data pelanggan dalam setiap inovasi layanan,” jelas Anne.
Hingga kini, fasilitas face recognition tersedia di 21 stasiun utama di seluruh Indonesia, seperti Gambir, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, dan Medan. KAI terus mendorong transformasi digital untuk pelayanan transportasi publik yang modern, nyaman, dan ramah lingkungan. “KAI berharap masyarakat semakin sadar bahwa langkah kecil seperti memilih face recognition dapat berdampak besar bagi keberlanjutan bumi,” tutup Anne.
(Redaksi)